Rabu, 10 September 2008

Menegpora Minta Nurdin Halid Mundur Dari Ketua Umum PSSI


Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault, atas nama pemerintah pusat, meminta ketua umum PSSI Nurdin Halid mundur secara ksatria dari jabatannya.

Selain karena belum ada prestasi yang ditorehkan, kasus hukum yang bersangkutan dan membuat ia harus mendekam di penjara Cipinang, Jakarta, saat ini, menjadi alasan utama permintaan mundur tersebut.

Demikian dikatakan Adhyaksa kepada sejumlah wartawan di kantornya di Senayan, Jakarta, Selasa (9/9). Menurutnya, tidak ada kebencian yang membuat dirinya meminta Nurdin untuk mundur. Hal itu semata karena yang bersangkutan sedang menjalani masa hukuman di balik penjara.

"Sama sekali tidak ada kebencian kepada Nurdin Halid, meski belum juga punya visi untuk memajukan sepakbola nasional. Ini semata karena masalah hukum yang sedang dijalaninya, sehingga akan lebih baik jika dia mengundurkan diri," kata Adhyaksa.

Ditambahkannya, meski Nurdin Halid sudah bebas dari penjara sekali pun, dirinya tetap mengimbau agar pria yang sudah kedua kalinya masuk bui itu karena kasus korupsi, tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Hal itu lanjutnya, demi kemajuan sepakbola nasional.

Imbauan seperti ini sebetulnya bukan yang pertama terlontar dari mulut Adhyaksa. Dalam beberapa kesempatan, dia sudah sering melontarkannya. Tapi 'ibarat anjing menggonggong kapilah berlalu' Nurdin masih tetap kokoh disinggasananya.

Hal tersebut dimungkinkan, karena pemerintah memang tidak punya kuasa untuk melakukan intervensi kepada induk organisasi sepakbola nasional. Akibatnya, Adhyaksa hanya bisa mengimbau dan meminta agar otoritas sepakbola nasional itu melakukan pembenahan.

Dalam kesempatan yang sama, orang yang bertanggung jawab terhadap kemajuan olahraga di Indonesia, ini mendesak agar Nugraha Besoes dan kroni-kroninya bisa berkata jujur kepada masyarakat. Terutama terkait dengan kondisi yang sebenarnya terjadi dalam tubuh PSSI saat ini.

Tidak ada komentar: